SelanjutnyaBatara Guru berkata, “Demikianlah Arjuna! Sebenarnya dunia ini adalah maya. Semua ini sebenarnya dunia peri dan mambang, dunia bayang-bayang! Kau harus mampu melihat Yang Satu di balik alam maya yang dipenuhi bayang-bayang ini.” Arjuna mengerti. Kemudian dia bersujud di hadapan Yang Satu, menyerahkan diri, diam dalam hening.
Ketika kamu menggunakan kacamata, lup, teropong atau alat lainnya yang menggunakan lensa, yang kamu lihat adalah hasil pertemuan sinar-sinar bias. Bagaimanakah sifat-sifat bayangan tersebut? Misalnya ketika kamu dekatkan lensa cembung pada jarak tertentu ke tulisan di bukumu, kamu dapat melihat jelas tulisanmu membesar. Akan tetapi, jika jarak lensa dan tulisanmu diperjauh ternyata bayangan tidak terus membesar, tetapi menghilang. Mengapa hal ini bisa terjadi? Lensa cembung adalah benda bening tembus cahaya dengan bagian tengah lebih tebal daripada bagian tepi. Lensa cembung bersifat mengumpulkan sinar konvergen karena sinar-sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dibiaskan menuju titik fokus lensa. Bagian-bagian pada lensa cembung dapat kamu lihat pada gambar di bawah ini. Keterangan P1 dan P2 = Titik pusat bidang lengkung lensa P1P2 = Sumbu utama lensa R1 dan R2 = Jari-jari kelengkungan permukaan lensa O = Pusat optik lensa OP1 dan OP2 = Jari-jari kelengkungan R F1 dan F2 = Titik api titik fokus lensa OF1 dan OF2 = Jarak fokus lensa f Bagaimana pembentukan bayangan pada lensa cembung? Sebelum membahas tentang pembentukan bayangan pada lensa cembung, perlu kamu ketahui sinar-sinar istimewa yang dimiliki oleh lensa cembung. Sinar istimewa ini sangat penting sebagai dasar melukis pembentukan bayangan pada lensa cembung. Adapun sinar-sinar istimewa pada lensa cembung adalah sebagai berikut. Sinar istimewa 1 Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus F1 di belakang lensa. Sinar istimewa 2 Sinar datang menuju titik fokus di depan lensa F2 akan dibiaskan sejajar sumbu utama. Sinar istimewa 3 Sinar yang datang melewati pusat optik lensa O tidak akan dibiaskan melainkan diteruskan. Untuk melukiskan bayangan pada lensa cembung, cukup kamu gunakan dua dari tiga sinar istimewa lensa cembung di atas. Bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung dapat bersifat nyata atau maya, tegak atau terbalik, diperbesar, diperkecil atau bahkan sama besar dengan benda aslinya. Jenis atau sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung bergantung pada posisi benda dan panjang fokus lensa. Oleh karena itu, agar memudahkan kita dalam melukiskan bayangan, pada lensa cembung dibagi beberapa ruang untuk benda dan bayangan. Sistem penomoran ruang pada lensa cembung diperlihatkan pada gambar berikut. Keterangan I, II, III, dan IV adalah nomor ruang benda sedangkan I, II, III dan IV adalah nomor ruang bayangan. Sifat-Sifat Bayangan Pada Lensa Cembung Jika kalian sudah paham tentang bagian-bagian, sinar istimewa dan sistem penomoran ruang pada lensa cembung, kini saatnya kita membahas sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung ketika benda berada di ruang I, titik fokus depan lensa F2, ruang II, titik pusat kelengkungan lensa kedua P2 dan di ruang III. Untuk itu, silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. 1. Benda berada di antara O dan F2 Ruang I Benda diletakkan di antara titik fokus F2 dan pusat optik lensa O. Dengan menggunakan sinar istimewa pertama dan ketiga, diperoleh bayangan yang bersifat maya, tegak dan diperbesar. Letak bayangan berada di depan lensa atau di ruang IV. Perhatikan lukisan pembentukan bayangan berikut. 2. Benda berada di titik fokus depan lensa F2 Benda diletakkan tepat di titik fokus depan lensa F2. Dengan menggunakan sinar istimewa pertama dan ketiga, maka tidak terlihat. Hal ini terjadi karena sifat bayangan yang dihasilkan adalah maya, tegak dan diperbesar tak hingga. Letak bayangan berada di depan lensa atau ruang IV dengan jarak bayangan tak hingga. Tak hingga di sini mengindikasikan kepada kita bahwa bayangan tak teridentifikasi. Lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini. 3. Benda berada di antara F2 dan P2 Ruang II Benda diletakkan di antara titik fokus F2 dan pusat bidang lengkung lensa P2. Dengan menggunakan sinar istimewa pertama dan kedua, diperoleh bayangan yang bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Letak bayangan berada di belakang lensa tepatnya di luar P1 atau ruang III. Perhatikan lukisan pembentukan bayangan berikut. 4. Benda berada di titik pusat kelengkungan kedua lensa P2 Benda diletakkan tepat di titik pusat bidang lengkung lensa P2. Dengan menggunakan sinar istimewa kedua dan ketiga, diperoleh bayangan yang bersifat nyata, terbalik, dan sama besar. Letak bayangan berada di belakang lensa tepatnya di titik P1. Perhatikan lukisan pembentukan bayangan berikut. 5. Benda berada di antara P2 dan ~ Ruang III Benda diletakkan di luar titik pusat bidang lengkung lensa P2. Dengan menggunakan sinar istimewa pertama dan ketiga, diperoleh bayangan yang bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil. Letak bayangan berada di belakang lensa tepatnya di antara titik fokus F1 dan titik P1 atau ruang II. Perhatikan lukisan pembentukan bayangan berikut. Dari kelima lukisan pembentukan bayangan pada lensa cembung di atas, apabila kita rangkum, maka sifat-sifat bayangan yang terbentuk ketika benda berada di ruang I, titik fokus, ruang II, pusat kelengkungan dan di ruang III lensa cembung adalah sebagai berikut. Tabel Posisi Benda, Sifat Bayangan, dan Letak Bayangan pada Lensa Cembung No Posisi Benda Sifat Bayangan Letak Bayangan 1 Ruang I Maya, tegak, diperbesar Di depan lensa 2 Titik Fokus Maya, tegak, diperbesar Di depan lensa 3 Ruang II Nyata, terbalik, diperbesar Di belakang lensa 4 Pusat Kelengkungan Nyata, terbalik, sama besar Di belakang lensa 5 Ruang III Nyata, terbalik, diperkecil Di belakang lensa Berdasarkan tabel di atas, maka dapat kita simpulkan beberapa hal mengenai sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung, yaitu sebagai berikut. Semua bayangan maya yang dibentuk lensa cembung selalu tegak terhadap bendanya. Semua bayangan nyata yang dibentuk lensa cembung pasti terbalik terhadap bendanya. Cara Menentukan Sifat Bayangan pada Lensa Cembung Pada lensa cembung, hubungan antara jarak benda s dan jarak bayangan s’ akan menghasilkan jarak fokus f. Hubungan tersebut secara matematis dapat ditulis sebagai berikut. 1 = 1 + 1 f s s' 2 = 1 + 1 R s s' Keterangan s = jarak benda s’ = jarak bayangan f = jarak fokus R = jari-jari lensa Sementara perbesaran bayangan M dapat dicari melalui perbandingan antara tinggi bayangan dengan tinggi benda atau jarak bayangan dengan jarak benda yang dirumuskan sebagai berikut. Keterangan M = perbesaran bayangan h' = tinggi bayangan h = tinggi benda s’ = jarak bayangan s = jarak benda Sifat bayangan yang terbentuk pada cermin cekung juga dapat ditentukan dengan cara berikut. Jika s' bernilai positif + maka bayangan bersifat nyata dan terbalik, namun jika s' bernilai negatif − maka bayangan bersifat maya dan tegak. Jika M > 1 maka bayangan diperbesar. Jika M = 1 maka bayangan sama besar dengan benda. Jika M s > f Maka benda berada di antara titik fokus dan jari-jari lensa atau di ruang II. Dengan melihat tabel sifat bayangan, maka kita peroleh sifat bayangan benda adalah nyata, terbalik dan diperbesar. Cara Kedua Metode Perhitungan Rumus Untuk mengetahui sifat bayangan yang dihasilkan dengan menggunakan metode perhitungan, maka kita tentukan dahulu jarak bayangan s’ dan perbesaran bayangan M. Jarak bayangan 1/f = 1/s + 1/s’ 1/2 = 1/3 + 1/s’ 1/2 – 1/3 = 1/s’ 3/6 – 2/6 = 1/s’ 1/6 = 1/s’ s' = 6 cm Perbesaran Bayangan M = s’/s M = 6/3 M = 2 Sifat bayangan 1 karena s' bernilai positif + maka bayangan bersifat nyata dan terbalik. 2 karena M > 1 maka bayangan diperbesar. Dengan demikian, sifat bayangan yang terbentuk adalah nyata, terbalik dan diperbesar. Adayang kecil, sedang, dan besar Posisi berkendara yang nyaman dengan ruang kaki yang luas, membuat posisi berkendara lebih rileks untuk jarak dekat atau jarak jauh · ABS SYSTEM Daya rem maksimal dengan system ABS (Anti-lock Braking System) membuat motor semakin aman dan stabil saat pengereman Pasangan bisa melakukannya pelan-pelan sambil merasakan sensasiPengertian Cahaya. Cahaya merupakan salah satu jenis dari gelombang elektromagnetik, yaitu gelombang yang terbentuk dari gejala fenomena kelistrikan dan kemagnetan. Cahaya dapat dihasilkan oleh bermacam- macam benda yang dapat memancarkan cahaya sendiri disebut sebagai sumber cahaya. Contoh sumber cahaya ini adalah matahari dan nyala Benda -benda yang tidak dapat memancarkan cahayanya sendiri disebut sebagai benda gelap. Benda gelap dapat dikelompokkan menjadi tiga macam tidak tembus cahaya, yaitu suatu benda yang tidak dapat meneruskan sinar yang diterimanya. Contoh benda tidak tembus cahaya adalah logam, kayu, dan tembus cahaya, yaitu benda yang dapat meneruskan sebagian sinar yang diterimanya. Contoh benda tembus cahaya adalah plastik, kaca, air, dan bening, yaitu benda yang dapat meneruskan hamper seluruh sinar yang diterimanya. Contoh benda bening adalah kaca bening, plastic bening, dan air Sifat Sinar CahayaSifat sifat yang dimiliki oleh Cahaya adalahCahaya merupakan gelombang elektromagnetik sehingga dapat merambat di ruang hampa;Cahaya dapat dipantulkan, dibiaskan, berpolarisasi, dan melentur;Cahaya merupakan salah satu bentuk yang dipancarkan sumber cahaya merupakan berkas atau sekumpulan cahaya yang dapat digolongkan menjadiBerkas cahaya sejajar, misalnya berkas cahaya lampu senter;Berkas cahaya mengumpul atau konvergen, misalnya berkas cahaya yang difokuskan oleh cermin cekung;Berkas cahaya menyebar atau divergen, misalnya berkas cahaya lampu neon, pijar, dan Rambatan Sinar Cahaya LurusAdapun Beberapa bukti bahwa cahaya merambat secara lurus, diantaranya adalahTerjadinya bayang- bayang di belakang benda tidak tembus cahaya. Jika sumber cahaya berbentuk sebuah titik maka hanya terjadi bayang- bayang gelap inti. Akan tetapi, jika sumber cahaya adalah sebuah benda maka di samping bayang bayang inti umbra terjadi juga bayang- bayang tambahan penumbra.Terjadinya gerhana matahari maupun gerhana bulan. Gerhana, yaitu terhalangnya sinar matahari oleh bulan atau bumi sehingga daerah yang seharusnya terang menjadi Sinar CahayaSinar yang dipantulkan oleh sebuah permukaan benda akan mengikuti suatu aturan yang disebut dengan hukum pemantulan. Hukum pemantulan cahaya berbunyiSinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang datar;Sudut datang cahaya i sama dengan sudut pantulnya r.Jenis Pemantulan Sinar CahayaJenis pemantulan cahaya yang terjadi pada benda tidak tembus cahaya dapat dibagai menjadi dua macam yaituPemantulan beraturan atau biasa disebut dengan pemantulan reguler. Pemantulan beraturan terjadi pada benda yang memiliki permukaann rata, seperti pada cermin datar. Berkas cahaya sejajar yang datang menuju cermin datar dipantulkan secara baur atau biasa disebut sebagai pemantulan diffuse. Pemantulan baur terjadi pada benda yang permukaannya tidak rata. Berkas cahaya sejajar yang mengenai permukaan tidak teratur akan dipantulkan beraturan akan menyebabkan penglihatan mata menjadi silau, sedangkan pemantulan baur akan membuat penglihatan mata menjadi lebih bentuk permukaannya, ada dua jenis cermin, yaitu cermin datar dan cermin Cahaya Pada Cermin DatarCermin adalah benda gelap yang dapat memantulkan seluruh berkas cahaya yang jatuh pada permukaannya. Sebuah benda yang terletak di depan cermin akan membentuk yang biasa digunakan di dalam kamar dan dipakai untuk berhias termasuk sebagai cermin datar, yaitu cermin yang permukaan pantulnya merupakan bidang datar. Proses pembentukan bayangan pada cermin datar menggunakan hukum pemantulan Bayangan Cermin DatarAdapun sifat sifat Bayangan yang terjadi pada cermin datar diantaranya adalahBersifat semu maya, karena bayangan yang terbentuk berada di belakang cermin. Bayangan semu maya, yaitu bayangan yang terjadi karena pertemuan perpanjangan sinar- sinar cahaya. Sedangkan, bayangan nyata adalah bayangan yang terjadi karena pertemuan langsung sinar- sinar cahaya bukan perpanjangannya.Tegak dan menghadap ke arah yang berlawanan terhadap benda sama dengan tinggi bayangan dan jarak benda terhadap cermin sama dengan jarak bayangan terhadap bayangan pada cermin datar dapat diformulasikan dengan menggunakan rumus persamaan = h0/h1Dengan KeteranganM = perbesaranh0 = tinggi bendah1 = tinggi bayanganKarena tinggi benda ho sama dengan tinggi bayangan hi maka perbesaran bayangan yang terjadi adalah satu Jenis BayanganJenis bayangan yang terbentuk dapat dibagi menjadi dua macam bayangan, yaitu bayangan nyata dan bayangan NyataBayangan nyata biasa disebut sebagai bayangan sejati atau riil adalah bayangan yang dapat ditangkap layar. Hal ini terjadi jika sinar- sinar pantul langsung berpotongan, misalnya gambar pada layar gedung bioskop. Bayangan nyata dapat dilihat jika menggunakan layar penerima.Bayangan semu biasa disebut sebagai bayangan maya atau virtual adalah bayangan yang tidak dapat ditangkap layar. Hal ini terjadi jika sinar- sinar pantul tidak langsung berpotongan, tetapi berpotongan di perpanjangannya, misalnya bayangan benda pada cermin datar. Bayangan maya dapat langsung dilihat tanpa menggunakan Pada Cermin BersudutJika dua cermin datar diletakkan sedemikian sehingga membentuk sudut tertentu maka diperoleh cermin sudut. Jika sebuah benda diletakkan di depan cermin sudut maka bayangan dibentuk oleh cermin ini merupakan benda untuk cermin II. Bayangan dari cermin II merupakan benda untuk cermin I dan seterusnya sehingga akan terbentuk banyak bayangan yang terbentuk oleh dua cermin bersudut dapat diformulasikan dengan menggunakan rumus persamaan = 360/α – 1n = banyaknya bayangan yang terjadiα = sudut antara dua cerminContoh Soal Perhitungan Jumlah Bayangan Cermin BersudutJika dua buah cermin datar diletakkan sedemikian sehingga kedua cermin tersebut membentuk sudut α 90o, berapa banyak bayangan yang terbentuk jika sebuah benda diletakkan di antara kedua cermin tersebut?PembahasanDiketahuiSudut α = 90oDitanyabanyak bayangan yang terjadi n = …?Jawab n = 360/α – 1n = 360/90 – 1n = 4 – 1n = 3Jadi, banyaknya bayangan yang terbentuk oleh dua cermin yang bersudut α 900 adalah 3 buah Sinar Cahaya Pada Cermin CekungCermin cekung merupakan cermin yang permukaan bidang pantulnya berbentuk cekungan yang memiliki lengkungan ke arah dalam seperti mangkuk. Cermin cekung memiliki sifat mengumpulkan cahaya. Cermin cekung disebut sebagai cermin konvergen atau cermin demikian, jika terdapat berkas berkas cahaya sejajar mengenai permukaan cermin cekung, maka berkas- berkas cahaya pantulnya akan melintasi satu titik yang adalah titik pusat kelengkungan cermin. O adalah titik potong sumbu utama dengan cermin cekung. F adalah titik fokus cermin yang berada di tengah tengah antara titik P dan titik O. Jika R adalah jari-jari kelengkungan cermin, yaitu jarak dari titik P ke titik O dan f adalah jarak fokus cermin, yaitu jarak dari titik fokus cermin F ke titik O, maka berlaku hubunganf = R/2Posisi objek benda dan bayangan pada cermin antara jarak benda, jarak bayangan, dan jarak focus pada cermin cekung dapat diformulasikan dengan menggunakan rumus persamaan = 1/So +1/Si atau2/R =1/So +1/SiDengan keteranganf = jarak titik api atau fokus cerminSo = jarak bendaR = jari- jari cerminSi = jarak bayanganPerbesaran bayangan pada cermin cekung dirumuskan seperti berikut keteranganM = perbesaran bayanganho = tinggi bendahi = tinggi bayanganKarena M merupakan bilangan positif maka seluruh bilangan variabel dalam rumus diberi tanda harga f dan R selalu positif karena pusat kelengkungan berada di depan objek benda nyata, maka nilai So positif dan jika benda maya, maka nilai So bayangan nyata, maka nilai Si positif dan jika bayangan maya, maka nilai Si cermin cekung berlaku istimewa, yaitu sebagai berikutUntuk menggambarkan bayangan sebuah benda yang terjadi pada cermin cekung digunakan hukum pemantulan sinar- sinar istimewa seperti berikut sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus F.Berkas sinar datang melalui titik fokus F akan dipantulkan sejajar dengan sumbu sinar datang melalui pusat kelengkungan P akan dipantulkan kembali melalui pusat kelengkungan P.Berkas sinar datang dengan arah sembarang akan dipantulkan sedemikian sehingga sudut datang sama dengan sudut Soal Perhitungan Rumus Cermin CekungPanjang sebuah benda 3 cm dan terletak 30 cm di depan sebuah cermin cekung dengan jari- jari 120 cm. Bagaimana letak bayangan, panjang bayangan, sifat, dan kedudukannya?PembahasanDiketahuiR = 120 cmf = 60 cmSo = 30 cmho = 3 cmDitanyaSi = …?hi = …?Sifat dan kedudukannya = …?Gambarkan = …?Jawab1/f = 1/So + 1/Si1/Si =1/f + 1/So1/Si = 1/60 – 1/301/Si = -60 cmM=Si/So=hi/hohi = ho x Si/Sohi = 3x 60/30hi = 6Sifat bayangan yang dihasilkan dari cermin cekung adalah maya, tegak, objek benda dan bayangan pada cermin cekung adalahPemantulan Sinar Cahaya Pada Cermin CembungCermin cembung merupakan cermin yang permukaan bidang pantulnya berbentuk cembung yang memiliki arah lengkungan keluar. Cermin cembung memiliki sifat menyebarkan sinar sehingga disebut juga sebagai cermin divergen atau cermin negatif. Bayangan yang dibentuk cermin cembung selalu maya dengan dimensi yang lebih demikian, jika terdapat berkas berkas cahaya sejajar mengenai permukaan cermin cembung, maka berkas- berkas cahayanya akan dipantulnya dari satu titik yang cermin cembung berlaku hukum pemantulan sinar istimewa yang dapat digunakan untuk melukiskan pembentukan bayangan, yaitu sebagai berikutBerkas sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan seolah- olah berasal dari titik fokus F.Berkas sinar datang menuju titik fokus F akan dipantulkan sejajar dengan sumbu sinar datang menuju pusat kelengkungan P akan dipantulkan kembali seolah-olah berasal dari pusat kelengkungan P.Berkas sinar datang dengan arah sembarang akan dipantulkan sedemikian sehingga sudut datang sama dengan sudut antara jarak benda, jarak bayangan, dan jarak fokus cermin cembung dirumuskan sebagai = 1/So +1/Si atau2/R =1/So +1/Sif = jarak titik api fokus cerminSo = jarak bendaR = jari-jari cerminSi = jarak bayanganPerbesaran bayangan pada cermin cembung dirumuskan sebagai berikutM=Si/So=hi/hoM = perbesaran bayanganho = tinggi bendahi = tinggi bayanganDengan KeteranganNilai f dan R selalu negatif karena pusat kelengkungan berada di belakang cermin. Dalam perhitungan, untuk benda nyata nilai Si selalu negatif. Itu artinya bayangannya selalu semu/ Soal Perhitungan Rumus Sinar Cahaya Cermin Cembung, Sebuah benda terletak 30 cm di depan sebuah cermin cembung yang berjari- jari 40 cm. Bagaimanakah letak, sifat, dan kedudukan bayangan? Lukiskan pembentukan bayangan tersebut?PembahasanDiketahuiR = -40 cmf = -20 cmSo = 30 cmDitanyaSi, sifat bayangan, dan lukisan = …?Jawab1/f = 1/So +1/Si atau1/Si =1/f – 1/So1/Si = -1/20 – 1/301/Si = – 5/601/Si = – 1/12Si = 12 cmM=Si/SoM=12/30M = 2/5 kaliSifat bayangan yang dihasilkan dari cermin cembung adalah maya, tegak, Contoh Soal Rumus Perhitungan Hukum 1 Kirchhoff – Energi – Daya – Rangkaian Listrik – Hambatan Jenis Hukum Kepler Gravitasi Newton Pengertian Rumus Medan Arah Garis Gaya Tarik Massa Matahari Bumi Bulan Planet Venus Semesta Contoh Perhitungan 6,Hukum Coulomb Pengertian Gaya Elektrostatik Energi Usaha Medan Potensial Listrik Contoh Soal Rumus Perhitungan,Mikroskop Optik Cahaya20+ Contoh Soal Tuas Bidang Miring Katrol Rumus Menghitung Keuntungan Mekanik Gaya KuasaHukum Bernoulli Teori Torricelli, Venturimeter Tanpa Manometer, Pipa Pitot, Daya Angkat Sayap Pesawat, Pengertian Contoh Soal Rumus Perhitungan 10Tegangan Permukaan Gejala Kapilaritas Pengertian Rumus Pipa Kapiler Kawat U Kohesi Adhesi Contoh Perhitungan Zat Cair 7Hukum Pascal Pengertian Rumus Penerapan Contoh Soal Perhitungan Gaya Piston Hidrolik 8Kuat Arus Listrik Cara Kerja Alat Ukur Rumus Beda Potensial Tegangan Jepit Resistor Shunt Depan Seri Paralel, Contoh Soal Perhitungan Daya Energi 21Kapasitas Kalor Jenis Asas Black Pengertian Contoh Soal Rumus Perhitungan Satuan 121234567>>Daftar PustakaGanijanti Aby Sarojo, 2002, “Seri Fisika Dasar Mekanika”, Salemba Teknika, Douglas, 2001, “Fisika Jilid 1, Penerbit Erlangga, – Zemarnsky, MW , 1963, “Fisika untuk Universitas”, Penerbit Bina Cipta, Bandung, 2019, “Pengertian Gelombang, Jenis Gelombang, Sifat-sifat Gelombang, Contoh Gelombang, Manfaat fungsi gelombang,Giancoli, Douglas C. 2000. Physics for Scientists & Engineers with Modern Physics, Third Edition. New Jersey, Prentice David, Robert Resnick, Jearl Walker. 2001. Fundamentals of Physics, Sixth Edition. New York, John Wiley & Paul, 1998, “Fisika untuk Sains dan Teknik”, Jilid 1,Pernerbit Erlangga, alih bahasa Prasetyo dan Rahmad W. Adi, Paul, 2001, “Fisika untuk Sains dan Teknik”, Jilid 2, Penerbit Erlangga, alih bahasa Bambang Soegijono, 2019, “Pengertian Gelombang Cahaya, Sifat Rumus Contoh Soal Gelombang Cahaya, Rambatan Sinar Cahaya, Jenis bentik gelombang cahaya, Contoh sumber cahaya, Contoh benda gelap, Contoh Benda tidak tembus cahaya, Contoh Benda tembus cahaya, 2019, “Contoh Benda bening, Sifat Sinar Cahaya, satu bentuk energi Cahaya, Bukti Rambatan Sinar Cahaya Lurus, bayang- bayangan gelap inti gelombag gelap. Akan tetapi, bayangan inti umbra, bayangan tambahan penumbra, Pemantulan Sinar Cahaya, Hukum pemantulan cahaya, 2019, “Jenis Pemantulan Sinar Cahaya, Pemantulan Reguler Sinat Cahaya, Pemantulan Diffuse Sinat Cahaya, Pemantulan beraturan Cahaya, pemantulan baur cahaya, Pemantulan Cahaya Pada Cermin Datar, Sifat Bayangan Cermin Datar, bayangan sifat semu maya, Rumus Perbesaran bayangan cermin datar, Jenis Jenis Bayangan, 2019, “Contoh Bayangan Nyata, Contoh Bayangan Semu, Contoh bayangan maya atau virtual , Bayangan Pada Cermin Bersudut, Rumus bayangan cermin bersudut, Contoh Soal Perhitungan Jumlah Bayangan Cermin Bersudut, Pemantulan Sinar Cahaya Pada Cermin Cekung, gambar cermin konvergen, cermin positif, Bagian cermin cekung, 2019, “pembagian ruang cermin cekung, Posisi objek benda bayangan pada cermin cekung, Hubungan antara jarak benda bayangan, jarak focus pada cermin cekung, Rumus jarak bayangan cermin cekung, Rumus Perbesaran bayangan cermin cekung, 2019, “Contoh Soal Perhitungan Rumus Cermin Cekung, Gambar objek benda dan bayangan pada cermin cekung, Sifat Pemantulan Sinar Cahaya Pada Cermin Cembung, cermin divergen atau cermin negative, Contoh cermin cembung, hukum pemantulan sinar istimewa, Rumus Cermin Cembung, 2019, “Rumus Banyangan Cermin Cembung, Rumus Perbesaran bayangan pada cermin cembung, Contoh Soal Perhitungan Rumus Cahaya Cermin Cembung,
PengertianOptik Menurut Para Ahli. 1. Plato menjelaskan bahwa manusia bisa melihat benda karena mata manusia memancarkan sinar-sinar penglihat yang seperti kumis kumis peraba. 2. Aristoteles tidak setuju adanya kumis peraba karena pada kenyataannya manusia tidak dapat melihat benda di tempat gelap. 3.